MAKALAH ILMU BUDAYA DAN SOSIAL
“
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN BUDAYA
NASIONAL ”
Disusun oleh
:
Nama :
Nico
Wijaya
NPM : 15315050
Kelas : 1TA07
Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
S1 - Jurusan Teknik
Sipil
Dosen
: Bpk. EMILIANSHAH BANOWO
Universitas Gunadarma
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia yang tiada henti-hentinya sehingga penulis masih diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah Ilmu Budaya Dasar tentang pentingnya “ Universitas Gunadarma dalam Pendidikan dan Pembangunan Nasional ” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Shalawat serta salam kita senantiasa curahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat.
Dalam
makalah ini, penyusun mencoba memaparkan
bagaimana pentingnya peran keikutsertaan Univeristas Gunadarma dalam
pelestariaan budaya. Dan kita sebagai Mahasiswa yang berada dalam lingkungan
Universitas Gunadarma harus dapat ikut serta dalam upaya untuk melestarikan
nilai-nilai budaya bangsa. Dengan demikian maka kebudayaan bangsa indonesia
akan lebih kuat lagi , bukan hanya di mata bangsa sendiri tetapi di mata dunia.
Makalah ini mungkin masih banyak
kekurangan baik dari segi tulisan maupun materi. Untuk itu, saran dan kritik
yang bersifat membangun senantiasa penyusun terima dengan hati terbuka. Semoga
tulisan dari makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih
kepada segenap rekan semua yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi kita semua.
DAFTAR
ISI
Pernyataan………............................................................................................ i
Kata Pengantar…………................................................................................. ii
Daftar
Isi…....................................................................................................... iii
Bab 1 Pendahuluan
1.Latar
Belakang............................................................................................... 1
2.Tujuan............................................................................................................ 2
3.Sasaran........................................................................................................... 3
Bab 2 Pembahasan
2.1
Peranan Pendidikan Dalam Bidang Pembangunan
Ekonomi..………..... 4
2.2
Peranan Pendidikan Dalam Membangun
SDM………………………… 5
2.3 Dimensi Penduduk dalam Pembangunan
Nasional……………………... 6
2.4 Esensi
Pendidikan Dan Pembangunan Serta Titik Temunya …………... 7
2.5 Sumbangan Pendidikan Pada Pembangunan
…………………………… 8
2.6 Masalah
Pembangunan………………………………………...................9
2.7 Peranan Pendidikan dalam Pembangunan Sumber Daya
Manusia …..... 10
2.8 Pengertian
Pembangunan ........................................................................ 11
Bab 3 Kesimpulan
1.Kesimpulan................................................................................................... 12
2.Saran
………............................................................................................... 12
Bab I
Pendahuluan
A. Latar
Belakang
Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya
sekarang dan yang akan datang, dan pendidikan nasional Indonesia adalah
pendidikan yang berakar pada pencapaian tujuan pembangunan nasional Indonesia.Pendidikan
dikelompokan sesuai dengan sifat dan kekhususan tujuannya dan program yang
termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan umum, pendidikan
keturunan dan pendidikan lainnya. Serta upaya pembaharuannya meliputi landasan
yuridis, kurikulum dan perangkat penunjangnya, struktur pendidikan dan tenaga
kependidikan.
Pendidikan dapat ditinjau dari dua segi, yaitu
sudut pandang masyarakat dan sudut pandang individu.Pendidikan dilihat dari
sudut pandang masyarakat merupakan pewarisan kebudayaan dari generasi tua
kepada generasi muda agar nilai-nilai yang ada tetap terjaga kelestariannya,
sehingga identitas suatu masyarakat tetap lestari. Sedangkn dilihat dari sudut
pandang individu, pendidikan merupakan proses pengembangan potensi-potensi yang
terpendam dalam setiap individu, sehingga individu tersebut mempunyai kemampuan
intelektual yang tinggi dalam interaksi kehidupan sosial masyarakat. Merujuk
dua sisi pandangan pendidikan tersebut seyogianya pendidikan di jadikan pijakan
konkrit dalam upaya membangun karakter bangsa (nation character building).
Sudah saatnya konsep pendidikan modern dan terarah yang sesuai dangan situasi
dan kondisi serta kebutuhan masyarakat di terapkan oleh pemerintah.
Disamping itu, pembangunan pada hakekatnya
adalah proses perubahan terus-menerus yang merupakan kemajuan dan perbaikan
yang mengarah pada tujuan yang ingin dicapai. Pembangunan yang dilaksanakan
tersebut ialah merupakan rangkaian gerak perubahan menuju kepada kemajuan dan
dalam beberapa hal perubahan itu bahkan merupakan perubahan yang mendasar
sifatnya. Artinya, pembangunan itu juga meliputi perubahan konstitusional
sebagai dasarnya. Sebagai contoh adalah pembangunan Orde Baru yang berusaha
meletakkan kembali pada pancasila secara murni dan konsekuen.
Pada umumnya setiap
orang merasa mengerti tentang apa pendidikan itu, akan tetapi apabila kepadanya
di tunjukan lebih jauh mengenai arti yang esensial, mengenai dasar dan tujuan
serta mengenai berbagai persoalan lain tentang pendidikan itu.
Mengenai pengertian
pendidikan itu sendiri dapat kita temukan berbagai definisi, tergantung dari
sudut pandang mana kita akan mengkajinya. Pendidikan itu pada dasarnya
merupakan suatu perbuatan atau tindakan yang di lakukan dengan maksud agar anak
atau orang yang di hadapnya itu akan meningkat pengetahuannya, kemampuannya
akhlaknya, bahkan pula seluruh pertandingan.
Mengingat perkembangan
zaman yang amat pesat, pendidikan sangatlah berperan penting bagi kelangsungan
hidup yang lebih baik dan terarah, bahkan kita sering mempertanyakan bagaimana
peran pendidikan dalam pembangunan. Pendidikan berasal dari bahasa latin “
Educare “ yang berarti keluar , pendidikan adalah proses membimbing manusia
dari kegelapan kebodohan menuju kecerahan pengetahuan atau dari tidak tahu
menjadi tahu. Dalam arti luas pendidikan baik formal atau informal meliputi
segala hal yang memperluas pengetahuan manusia tentang dirinya sendiri dan
tentang diri mereka.
Dalam kehidupan manusia
sangat diperlukan apa yang namanya pendidikan, oleh karena itu biasanya
pendidikan itu dilakukan dalam bentuk pembelajaran dalam sebuah sekolah formal
maupun informal, seperti SD, SLTP, SLTA bahkan sampai perguruan tinggi. Apabila
dalam kehidupan manusia tidak dibarengi dengan pendidikan otomatis kehidupan
manusia itu tidak akan terarah dengan baik, tetapi sebaliknya apabila kehidupan
manusia dengan dibarengi dengan pendidikan maka kehidupannya pun akan terarah
dan menjadi lebih baik.
Sedangkan pembangunan
berarti perbaikan untuk menuju ke arah yang lebih maju, perbaikan dari yang
belum ada menjadi ada, perbaikan dari yang jelek menjadi baik. Karena
pembangunan itu membangun dan memperbaiki.Mengingat hal ini sangat penting
untuk di bahas , oleh karena itu kami sebagai penyusun makalah ini akan
mengambil judul “ Peran Pendidikan Dalam Pembangunan”. Keunggulan suatu bangsa
tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam, melainkan pada keunggulan sumber daya
manusia, yaitu tenaga terdidik yang mampu menjawab tantangan-tantangan yang
sangat cepat.
Kenyataan ini sudah
lebih dari cukup untuk mendorong pakar dan praktisi pendidikan melakukan kajian
sistematik untuk membenahi atau memperbaiki sistem pendidikan nasional. Agar
lulusan sekolah mampu beradaptasi secara dinamis dengan perubahan dan tantangan
itu, pemerintah melontarkan berbagai kebijakan tentang pendidikan yang
memberikan ruang yang luas bagi sekolah dan masyarakatnya untuk menentukan
program dan rencana pengembangan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
masing-masing.
Pendidikan menduduki
posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas
SDM.Oleh karena itu, pendidikan juga merupakan alur tengah pembangunan dari
seluruh sektor pembangunan.Makalah ini akan membahas mengenai esensi pendidikan
dan pembangunan, pembangunan sistem pendidikan nasional, peranan pendidikan
dalam pembangunan.
B.
Rumusan Masalah
Ø
Apakah peranan pendidikan dalam bidang pembangunan ekonomi?
Ø
Bagaimanakah peranan pendidikan dalam membangun sumber daya
manusia?
Ø
Adakah pangaruhnya pendidikan dalam pembangunan sosial?
Ø
Bagaimana esensi pendidikan dan pembangunan serta titik temunya?
Ø
Apa saja yang di sumbangkan pendidikan pada pembangunan?
Ø Apa saja masalah yang ada pada pembangunan?
Ø Bagaimanakah peranan manusia dalam pembanguan?
Ø
Apa itu pembangunan ?
C.
Tujuan
1.
Untuk
menambah ilmu pengetahuan
2.
Mengetahui pengertian
dari pembangunan secara garis besar.
3.
Mengetahui berbagai
permasalahan yang ada pada pembangunan khususnya pembangunan nasional.
4.
Mengetahui bagaimana
peranan manusia dalam pembangunan nasional
5.
Mengetahui bagaimana peranan
pendidikan dalam pembangunan sumber daya manusia.
6.
Menjelaskan peranan pendidikan
dalam bidang penbangunan ekonomi.
7.
Mendeskripsikan pendidikan
dalam membangun
BAB II
PEMBAHASAN
2.
1. Peranan Pendidikan Dalam Bidang Pembangunan Ekonomi.
Pendidikan memberi kontribusi secara signifikan terhadap
pembangunan ekonomi telah menjadi kebenaran yang bersifat aksiomatik. Berbagai
kajian akademis dan penelitian empiris telah membuktikan keabsahannya.
Pendidikan bukan hanya melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas,
memiliki pengetahuan dan keterampilan serta menguasai teknologi, tetapi juga
dapat menumbuhkan iklim bisnis yang sehat dan kondusif bagi pertumbuhan
ekonomi. Karena itu, investasi di bidang pendidikan tidak saja berfaedah bagi
perorangan, tetapi juga bagi komunitas bisnis dan masyarakat umum. Pencapaian
pendidikan pada semua level niscaya akan meningkatkan pendapatan dan
produktivitas masyarakat.
Pendidikan merupakan jalan menuju kemajuan dan pencapaian
kesejahteraan sosial dan ekonomi. Sedangkan kegagalan membangun pendidikan akan
melahirkan berbagai problem krusial: pengangguran, kriminalitas, penyalahgunaan
narkoba, dan welfare dependency yang menjadi beban sosial politik bagi
pemerintah. dan tiga paradigma yang menegaskan bahwa pembangunan merujuk
knowledge based economy tampak kian dominan:
1.
kemajuan ekonomi dalam banyak hal bertumpu pada
basis dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.
Hubungan kausalitas antara pendidikan dan
kemajuan ekonomi menjadi kian kuat dan solid.
3.
Pendidikan menjadi penggerak utama dinamika
perkembangan ekonomi, yang mendorong proses transformasi struktural berjangka
panjang.
Untuk meningkatkan pendidikan, pemerintah melakukan upaya
pembangunan pendidikan yang memiliki landasan komitmen internasional, sebagai
visi bersama berbagai negara di dunia, melalui kesepakatan yang dikenal dengan
kesepakatan Dakkar-Senegal tahun 2000. Kesepakatan Dakkar yang
diimplementasikan dalam kesepahaman Education for All/EFA. Dakkar tersebut secara
parsial telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Education for All,
merupakan satu upaya untuk memadukan langkah serta penyamaan persepsi, dan
bagian yang tidak terpisahkan dari komitmen global lainnya, yaitu Millenium
Development Goals yang disepakati 189 negara anggota PBB.Kesepakatan tersebut
menargetkan, pada tahun 2015 telah dilakukan upaya:
1.
Menghilangkan angka kemiskinan absolut dan
kelaparan. Targetnya adalah menurunkan hingga separuh jumlah orang yang hidup
dengan penghasilan di bawah satu dolar per hari. Dan, menurunkan hingga separuh
jumlah orang yang menderita kelaparan.
2.
Memberlakukan pendidikan dasar yang universal.
Orientasinya memastikan bahwa anak-anak laki-laki dan perempuan dapat
menyelesaikan pendidikan dasar.
3.
Mengembangkan kesetaraan dan pemberdayaan
perempuan. Orientasinya, menghilangkan perbedaan gender di tingkat pendidikan
dasar dan menengah pada tahun 2005, dan pada semua tingkatan di tahun 2015.
4.
Menurunkan angka kematian anak. Orientasinya,
menurunkan hingga dua pertiga angka kematian anak di bawah usia lima tahun.
5.
Memperbaiki kesehatan maternal. Orientasinya,
menurunkan rasio kematian maternal hingga tiga perempat.
6.
Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit
lainnya. Orientasinya, pertama, menghentikan dan mulai memutarbalikkan
percepatan penyebaran HIV/AIDS. Kedua, menghentikan dan mulai memutarbalikkan
angka insiden malaria dan penyakit utama lainnya.
7.
Menjamin kesinambungan lingkungan hidup. Orientasinya,
pertama, mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan kepada
kebijakan negara dan mengembalikan sumber daya lingkungan yang hilang. Kedua,
menurunkan hingga separuh jumlah orang yang hidup tanpa akses yang
berkesinambungan terhadap air minum yang aman. Ketiga, mendapatkan pencapaian
yang signifikan dalam memperbaiki kondisi kehidupan dari sekurang-kurangnya 100
juta orang yang hidup di daerah kumuh, pada tahun 2020.
8.
Membangun kemitraan global untuk pembangunan.
Kesepakatan tersebut di orientasikan kepada:
1.
Mengembangkan lebih jauh prinsip perdagangan
terbuka dan sistem finansial yang berdasarkan pada hukum, dapat dimengerti dan
tidak diskriminatif. Termasuk di dalamnya komitmen untuk pemerintahan yang
baik, pembangunan dan penurunan kemiskinan, baik pada tingkat nasional maupun
internasional.
2.
Memberi perhatian pada kebutuhan khusus dari
negara yang belum berkembang. Hal ini termasuk pemberlakuan tarif dan akses
untuk mendapatkan pembebasan kuota bagi hasil ekspornya; meningkatkan upaya pembebasan
utang bagi negara pengutang yang sangat miskin; pembatalan perjanjian utang
bilateral; dan pemberian bantuan pembangunan bagi negara-negara yang
berkomitmen untuk menurunkan angka kemiskinan.
3.
Memberi perhatian khusus kepada negara
berkembang yang terdiri dari kepulauan kecil dan negara yang terkurung oleh
daratan.
4.
Mengatasi secara komprehensif masalah utang
negara-negara berkembang melalui upaya nasional dan internasional.
5.
Melalui kerja sama dengan negara-negara
berkembang secara kooperatif mengembangkan berbagai jenis pekerjaan yang
produktif dan bermakna bagi kaum muda.
6.
Melalui kerja sama dengan perusahaan farmasi,
menyediakan akses terhadap ketersediaan obat-obatan esensial yang murah di
negara-negara berkembang.
7.
Melalui kerja sama dengan pihak swasta,
menyediakan berbagai keuntungan teknologi baru khususnya teknologi informasi
dan komunikasi
2.
2. Peranan Pendidikan Dalam Membangun
SDM.
Pendidikan pada hakikatnya berlangsung seumur hidup.
Oleh karena itu, secara hakiki, pembangunan pendidikan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dalam upaya pembangunan manusia. Upaya-upaya pembangunan di
bidang pendidikan, pada dasarnya diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan
manusia itu sendiri. Karena pendidikan merupakan hak setiap warga negara, di
dalamnya terkandung makna bahwa pemberian layanan pendidikan kepada individu,
masyarakat, dan warga negara adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah,
masyarakat dan keluarga. Karena itu, manajemen sistem pembangunan pendidikan
harus didesain dan dilaksanakan secara terpadu, serta diarahkan pada
peningkatan akses pelayanan yang seluas-luasnya bagi warga masyarakat, dengan
mengutamakan mutu, efektivitas dan efisiensi.
Upaya pembangunan pendidikan yang dilakukan memiliki
landasan komitmen internasional, sebagai visi bersama berbagai negara di dunia,
melalui kesepakatan yang dikenal dengan kesepakatan Dakkar-Senegal tahun 2000.Kesepakatan
Dakkar yang diimplementasikan dalam kesepahaman Education for All (EFA)
meliputi enam komponen penting, yaitu:
1)pendidikan anak usia dini (PAUD)
2) pendidikan dasar
3) pendidikan keaksaraan
4) pendidikan kecakapan hidup (life skill)
5) kesetaraan dan keadilan gender
6) peningkatan mutu pendidikan.
Secara khusus, dalam konteks peningkatan dan pemberdayaan
pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan komitmen
education for all serta peningkatan kesejahteraan rakyat yang harus disadari,
realitas perkembangan pendidikan dewasa ini, berimplikasi luas terhadap
kehidupan masyarakat, baik yang terkait dengan masalah kehidupan sosial,
budaya, politik maupun ekonomi. Dengan kata lain, kualitas pelayanan pendidikan
yang rendah, rendahnya akses masyarakat terhadap pendidikan, buruknya manajemen
sistem pendidikan akan menjadi bagian dari problema dalam menghadapi tantangan
dan persaingan tersebut.Beberapa konsep peningkatan mutu pendidikan:
Suatu sistem pendidikan itu bermutu, apabila proses
belajar mengajar berlangsung secara menarik dan menantang sehingga peserta
didik dapat belajar sebanyak mungkin melalui proses belajar yang berkelanjutan.
Untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan efesien
perlu disusun dan dilaksanakan program-program pendidikan nasional sejak
tingkat pusat, daerah sampai dengan satuan pendidikan yang mampu membelajarkan
peserta didik secara berkelanjutan.
Pada semua jenjang pendidikan, kebijaksanaan peningkatan
mutu tetap harus menjadi
sasaran prioritas utama. Berdasarkan suatu prespektif
strategi peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan melalui tiga pendekatan
sekaligus yaitu:
1. pendekatan
substansi pendidikan
2. pendidikan
teknis pendidikan
3. pendekatan
pengelolaan pendidikan.
Dengan adanya 3 altenatif pendekatan untuk
peningkatan mutu pendidikan, maka diharapkan didalam penerapan kebijakan
otonomi daerah, akan dapat pula menghasilkan peningkatan mutu pendidikan di
daerah. Tentunya hal ini sesuai dengan konsep penerapan otonomi pendidikan
sebagimana yang telah ditetapkan melalui peraturan dan perundangan-perundangan
yang ada.
2.3 Dimensi
Penduduk dalam Pembangunan Nasional.
Ada beberapa alasan yang melandasi pemikiran bahwa
penduduk merupakan isu yang sangat strategis dalam kerangka pembangunan
nasional.
Berbagai pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Penduduk merupakan pusat dari seluruh kebijakan dan
program pembangunan yang dilakukan. Dapat dikemukakan bahwa penduduk adalah
subjek dan objek pembangunan. Jadi, pembangunan baru dapat dikatakan berhasil
jika mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk dalam arti luas yaitu kualitas
fisik maupun non fisik yang melekat pada diri penduduk itu sendiri.
2. Keadaan penduduk
yang ada sangat mempengaruhi dinamika pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh
pemerintah. Jumlah penduduk yang besar, jika diikuti dengan kualitas penduduk
yang memadai, akan merupakan pendorong bagi pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, jumlah
penduduk yang besar, jika diikuti dengan tingkat kualitas rendah, menjadikan
penduduk tersebut hanya sebagai beban bagi pembangunan nasional.
3.
Dampak perubahan dinamika kependudukan baru akan
terasa dalam jangka yang panjang. Karenanya, seringkali peranan penting
penduduk dalam pembangunan terabaikan. Sebagai contoh, beberapa ahli kesehatan
memperkirakan bahwa krisis ekonomi dewasa ini akan memberikan dampak negatif
terhadap kesehatan seseorang pada 25 tahun ke depan atau satu generasi.
Mengintegrasikan Kependudukan dalam Perencanaan
Pembangunan.
Dalam hal mengintegrasikan dimensi penduduk dalam
perencanaan pembangunan daerah maka manfaat paling mendasar yang diperoleh
adalah besarnya harapan bahwa penduduk yang ada di daerah tersebut menjadi
pelaku pembangunan dan penikmat hasil pembangunan. Itu berarti bahwa
pembangunan berwawasan kependudukan lebih berdampak besar pada peningkatan
kesejahteraan penduduk secara keseluruhan dibandingkan dengan orientasi
pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan. Dalam pembangunan
berwawasan kepengufukan, ada suatu jaminan akan keberlangsungan proses
pembangunan. Pembangunan berwawasan kependudukan menekankan pada pembangunan
local, perencanaan berasal dari bawah (bottom up planning), disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi masyarakat local, dan yang lebih penting adalah
melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan. Sebaliknya, orientasi
pembangunan pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan membawa pada peningkatan
ketimpangan pendapatan. Industrialisasi dan liberalisasi yang terlalu cepat
memang akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi sekaligus juga
meningkatkan jumlah pengangguran dan setengah menganggur, sebagaimana yang
terlihat selama ini di Indonesia.
Demikian pula dalam pertumbuhan ada yang dinamakan
dengan limit to growth. Konsep ini mengacu pada kenyataan bahwa suatu
pertumbuhan ada batasnya. Ada beberapa ciri kependudukan Indonesia pada masa
depan yang harus dicermati dengan benar oleh para perencana pembangunan, baik
di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.
Beberapa ciri penduduk pada masa depan adalah
sebagai berikut:
1. Pendidikan yang meningkat.
2. Peningkatan kesehatan.
3. Pergeseran usia.
4. Jumlah penduduk perkotaan semakin banyak.
5. Jumlah rumah tangga meningkat, struktur semakin
kecil.
6. Peningkatan intensitas mobilitas.
7. Tingginya pertumbuhan angkatan kerja.
8. Perubahan lapangan kerja.
2. 4
Esensi Pendidikan Dan Pembangunan Serta Titik Temunya
Status pendidikan dan pembangunan masing-masing
dalam esensi pembangunan serta antara keduanya
1.
Pendidikan merupakan usaha ke dalam diri manusia
sedangkan pembangunan merupakan usaha keluar dalam diri manusia.
2.
Pendidikan menghasilkan sumber daya tenaga yang
menunjang pembangunan dan hasil pembangunan dapat menunjang pendidikan (pembinaan,
penyediaan saran, dan seterusnya)
2. 5
Sumbangan Pendidikan Pada Pembangunan
Kita tidak bisa memungkirinya bahwa sumbangn
pendidikan pada pembangunan sangatlah besar, meskipun hasilnya tidak bisa kita
lihat dengan segera. Tapi ada jarak penantian yang cukup lama antara proses
dimulainya usaha dengan hasil yang ingin dicapai
Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat
dilihat dari berbagai segi, diantaranya, segi sasaran, lingkungan, jenjang
pendidikan, dan pembidangan kerja.
1. Segi Sasaran Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada
peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian kuat dan utuh serta
bermoral tinggi. Jadi tujuan citra manusia yang dapat menjadi sumber daya
pembangunan yang manusiawi.
2. Segi Lingkungan Pendidikan
Klasifikasi ini menunjukkan peran pendidikan dalam
berbagai lingkungan atau sistem. Lingkungan keluarga(pendidikan informal),
lingkungan sekolah (pendidikan formal), lingkungan masyarakat (pendidikan
nonformal), ataupun dalam sistem pendidikan prajabatan dan dalam jabatan.
3. Segi Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan meliputi pendidikan dasar (basic
education), pndidikan lanjutan, menengah, dan pendidikan tinggi.
4. Segi Pembidangan Kerja atau Sektor Kehidupan
Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan meliputi
bidang ekonomi, hukum, sosial politik, keuangan, perhubungan, komunikasi,
pertanian, pertambangan, pertahanan, dan lain-lain.
2.6 Masalah Pembangunan.
1. Dualisme
kepemimpinan / pengaturan
Dualisme adalah ajaran
atau aliran/faham yang memandang alam ini terdiri atas dua macam hakekat yaitu
hakekat materi dan hakekat rohani. Dualisme pengaturan adalah pengaturan sistem
pada Negara Indonesia yang bersifat dualisme sehingga mengakibatkan
keterhambatnya pembangunan di Indonesia. Dualisme kepemimpinan yang
sesungguhnya tidak dikehendaki dalam alam demokrasi. Tugas dan kewenangan
pemerintahan yang mengatur urusan publik, seperti sistem politik dan birokrasi
pemerintahan, penegakan hukum, keuangan dan moneter, sistem pertahanan dan
keamanan adalah urusan publik yang tidak kebal dari pengawasan institusi
demokrasi.
2. Kependudukan
dan Kemiskinan
Kependudukan di
Indonesia tidak merata sehingga kepadatan di beberapa kota besar sangat
mempengaruhi pembangunan. Dengan kepadatan penduduk tersebut maka persaingan
untuk mencari lapangan kerja sangat sulit dan mengakibatkan pengangguran dan
Kemiskinan.
Dampak pengangguran
terhadap pembangunan nasional dapat dilihat melalui hubungan antara
pengangguran dan indikator-indikator berikut ini:
a. Pendapatan
Nasional dan Pendapatan per Kapita
Upah merupakan salah
satu komponen dalam penghitungan pendapatan nasional. Apabila tingkat
pengangguran semakin tinggi, maka nilai komponen upah akan semakin kecil.
Dengan demikian, nilai pendapatan nasional pun akan semakin kecil.
Pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk. Oleh karna itu, nilai pendapatan nasional yang semakin kecil akibat pengangguran akan menurunkan nilai pendapatan per kapita.
Pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk. Oleh karna itu, nilai pendapatan nasional yang semakin kecil akibat pengangguran akan menurunkan nilai pendapatan per kapita.
b. Beban
Psikologis
Semakin lama seseorang
menganggur, semakin besar beban psikologis yang harus ditanggung. Secara
psikologis, orang yang menganggur mempunyai perasaan tertekan, sehingga
berpengaruh terhadap berbagai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Dampak
psikologis ini mempunyai efek di mana secara sosial, orang menganggur akan
merasa minder karena status sosial yang tidak atau belum jelas.
c. Biaya
Sosial
Dengan semakin besarnya
jumlah penganggur, semakin besar pula biaya sosial yang harus dikeluarkan.
Biaya sosial itu mencakup biaya atas peningkatan tugas-tugas medis, biaya
keamanan, dan biaya proses peradilan sebagai akibat meningkatnya tindak
kejahatan.
d. Penerimaan
Negara
Salah satu sumber
penerimaan negara adalah pajak, khususnya pajak penghasilan. Pajak penghasilan
diwajibkan bagi orang-orang yang memiliki pekerjaan. Apabila tingkat
pengangguran meningkat, maka jumlah orang yang membayar pajak penghasilan
berkurang. Akibatnya penerimaan negara pun berkurang.
3. Iklim
dan Georafis
Iklim di Indonesia
adalah tropis dan geografisnya berupa kepulauan, sehingga sulit untuk
pemerintah melakukan pemerataan pembangunan dan ditambahlokasi pulau-pulau berjarak cukup jauh. Negara Indonesia beriklim tropis sehingga
sangat mudah untuk melakukan kegiatan pertanian, karena banyak penduduk
Indonesia yang melakukan pertanian sehingga pembangunan menjadi sulit.
4. Pemerataan
pembangunan
Pemerataan pembangunan
di Indonesia masih cukup labil, karena banyak faktor yang mempengaruhinya
sehingga pembangunan di Indonesia tidak merata. Akibatnya masih banyak beberapa
daerah yang belum mendapatkan infrastruktur yang memadai, diantaranya: air
bersih, lisrik, pendidikan ,dan lapangan pekerjaan. Akibat dari tidak meratanya
pembangunan sangat banyaknya kemiskinan di Indonesia.
2.7 Peranan
Pendidikan dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia.
Dalam meningkatkan manusia sebagai makhluk individu yang
berpotensi fisik dan nonfisik, dilaksanakan dengan pemberian pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap. Proses tersebut berlangsung dalam jalur
pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.John Vaizei dalam bukunya
Education in the Modern World (1965) mengemukakan peranan pendidikan sebagai
berikut :
1. Melalui lembaga
mengemukakan peranan pendidikan tinggi dan lembaga riset memberikan
gagasan-gagasan dan teknik baru..
2. Melalui sekolah dan
latihan-latihan mempersiapkan tenaga kerja terampil berpengetahuan.
3. Penanaman sikap.
Dalam menghadapi perubahan masyarakat yang terus menerus dan
berjalan secara cepat manusia dituntut untuk selalu belajar dan adaptasi dengan
perkembangan masyarakat sesuai dengan zamannya. Dengan perkataan lain manusia
akan menjadi ”pelajar seumur hidup”. Untuk itu sekolah berperan untuk
mepersiapkan peserta didiknya menjadi pelajar seumur hidup yang mampu belajar
secara mandiri dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang ada di
sekolah maupun di luar sekolah. Menurut Moedjiono dalam buku dasar-dasar
Kependidikan (1986), mengemukakan bahwa aktivitas belajar dalam rangka
menghadapi perubahan-perubahan yang cepat di dalam masyarakat menghendaki:
1. kemampuan untuk mendapatkan informasi,
2. keterampilan kognitif yang tinggi,
3. kemampuan menggunakan strategi dalam memecahkan masalah,
4. kemampuan menentukan tujuan yang ingin dicapai,
5. mengevaluasi hasil belajar sendiri,
6. adanya motivasi untuk belajar, dan
7. adanya pemahaman diri sendiri.
Dalam rangka pembangunan
manusia seutuhnya, diharapkan pendidikan dapat memberi sumbangan dalam bentuk:
1. Pembinaan
mental Pancasila seperti memberikan pelajaran tentang nilai-nilai pancasila
sejak dini.
2. Pembinaan
persatuan dan kesatuan bangsa seperti upacara bendera setiap hari senin dan
hari-hari besar lainnya.
3. Pembinaan
ketahanan nasional seperti mengikuti menwa(resimen mahasiswa).
4. Pembinaan
rule of law yang berarti berbuat atas dasar hukum yang berlaku.
5. Pembinaan
hak-hak asasi manusia.
6. Pembinaan
hidup rasional, efektif dan produktif.
7. Pembinaan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.8 Pengertian Pembangunan
Pembangunan berarti
perbaikan untuk menuju ke arah yang lebih maju, perbaikan dari yang belum ada
menjadi ada, perbaikan dari yang jelek menjadi baik. Karena pembangunan itu
membangun dan memperbaiki. Dalam pengertian ini berarti setiap orang pasti
berkeinginan untuk melakukan pembangunan baik bagi dirinya sendiri maupun bagi
masyarakat dan negara.
Pembangunan nasional
adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh
masyarakat Indonesia maka landasan pelaksanaan pembangunan nasional Pancasila
dan UUD 1945.
Pembangunan nasional
bertujuan untuk menjadikan satu masyarakat yang adil dan makmur yang merata
bermaterial maupun spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara
kesatuan republik Indonesia yang merdeka , berdaulat, bersatu dan berkedaulatan
rakyat dalam suasana berkehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib, dan
dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka bersahabat tertib
dan tenteram.
BAB
III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Pembangunan pada
hakekatnya adalah proses perubahan terus-menerus yang merupakan kemajuan dan
perbaikan yang mengarah pada tujuan yang ingin dicapai. Dalam pelaksanaan
pembangunan berdasarkan pada asas manfaat, asas usaha bersama dan kekeluargaan,
asas demokrasi, asas adil dan merata, asas perikehidupan dalam keseimbangan,
asas kesadaran hukum, dan asas kepercayaan pada diri sendiri.Ada beberapa masalah dalam
pembangunan, yakni:
1. Dualisme kepemimpinan / pengaturan
2. Kependudukan dan Kemiskinan
3. Iklim dan Georafis.
4. Pemerataan
pembangunan.
Pendidikan berasal dari
bahasa latin “ Educare “ yang berarti keluar , pendidikan adalah proses
membimbing manusia dari kegelapan kebodohan menuju kecerahan pengetahuan atau
dari tidak tahu menjadi tahu, pembangunan berarti perbaikan untuk menuju ke
arah yang lebih maju, perbaikan dari yang belum ada menjadi ada, perbaikan dari
yang jelek menjadi baik. Karena pembangunan itu membangun dan
memperbaiki.Setelah dibahas dalam bab sebelumnya maka kami sebagai penulis akan
mengambil kesimpulan,bahwa peran pendidikan dalam pembangunan itu sangatlah
berkesinambungan (penting) karena pembangunan tidak akan terjadi apabila proses
pendidikan tidak berjalan, begitu pula sebaliknya apabila pendidikan berjalan
dengan baik otomatis pembangunan pun akan berlangsung dengan sendirinya.
B. Daftar
Pustaka
·
Abdulsyani
1994. Sosiologi, sistematika, teori dan terapan, Jakarta : Bumi Aksara.
·
Hartini,
G. Kartasa Poetra – 1992- Kamus Sosiologi dan kependudukan Jakarta : Bumi
Aksara.
·
Kremers
, L.J.B.G. Kartasa Poetra . 1987 . Sosiologi Umum Jakarta Bumi Aksara.
·
Saaputra
M. Nata. 1983 Pengantar Sosiologi Yogyakarta : Multi Aksara
·
Soekanto
Soejono . 1987 Sosiologi Suatu pengantar Jakarta : Raja Wali.
· Buchori, Mochtar. 1994. Spektrum Problematika Pendidikan
di Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana.
·
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
·
At-Tahir, Poetra. 2013. “Pendidikan dan Pembangunan Nasioanal”.