Sabtu, 24 Oktober 2015

PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN BUDAYA NASIONAL

MAKALAH  ILMU BUDAYA DAN SOSIAL
“ PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN BUDAYA 
NASIONAL ”



Disusun oleh :
Nama :  Nico Wijaya
NPM : 15315050
Kelas : 1TA07
Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
S1 - Jurusan Teknik Sipil
Dosen : Bpk. EMILIANSHAH BANOWO
Universitas Gunadarma
2015




KATA PENGANTAR

           
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia yang tiada henti-hentinya sehingga penulis masih diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah Ilmu Budaya Dasar tentang pentingnya  Universitas Gunadarma dalam Pendidikan dan Pembangunan Nasional  sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Shalawat serta salam kita senantiasa curahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat.
Dalam makalah ini, penyusun mencoba memaparkan bagaimana pentingnya peran keikutsertaan Univeristas Gunadarma dalam pelestariaan budaya. Dan kita sebagai Mahasiswa yang berada dalam lingkungan Universitas Gunadarma harus dapat ikut serta dalam upaya untuk melestarikan nilai-nilai budaya bangsa. Dengan demikian maka kebudayaan bangsa indonesia akan lebih kuat lagi , bukan hanya di mata bangsa sendiri tetapi di mata dunia.
 Makalah ini mungkin masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan maupun materi. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa penyusun terima dengan hati terbuka. Semoga tulisan dari makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih kepada segenap rekan semua yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi kita semua.

    








DAFTAR ISI

Pernyataan………............................................................................................  i
Kata Pengantar………….................................................................................  ii
Daftar Isi…....................................................................................................... iii

Bab 1 Pendahuluan                                                                                                             
1.Latar Belakang............................................................................................... 1
2.Tujuan............................................................................................................ 2
3.Sasaran........................................................................................................... 3

Bab 2 Pembahasan

2.1   Peranan Pendidikan Dalam Bidang Pembangunan Ekonomi..……….....  4
2.2   Peranan Pendidikan Dalam Membangun SDM…………………………  5
2.3   Dimensi Penduduk dalam Pembangunan Nasional……………………... 6
2.4   Esensi Pendidikan Dan Pembangunan Serta Titik Temunya …………... 7
2.5   Sumbangan Pendidikan Pada Pembangunan …………………………… 8
2.6   Masalah Pembangunan………………………………………...................9
2.7    Peranan Pendidikan dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia …..... 10
2.8   Pengertian Pembangunan ........................................................................ 11

Bab 3 Kesimpulan                                                                               
1.Kesimpulan................................................................................................... 12
2.Saran  ………............................................................................................... 12







      Bab  I
                                                             Pendahuluan

A.    Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang, dan pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada pencapaian tujuan pembangunan nasional Indonesia.Pendidikan dikelompokan sesuai dengan sifat dan kekhususan tujuannya dan program yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan umum, pendidikan keturunan dan pendidikan lainnya. Serta upaya pembaharuannya meliputi landasan yuridis, kurikulum dan perangkat penunjangnya, struktur pendidikan dan tenaga kependidikan.
Pendidikan dapat ditinjau dari dua segi, yaitu sudut pandang masyarakat dan sudut pandang individu.Pendidikan dilihat dari sudut pandang masyarakat merupakan pewarisan kebudayaan dari generasi tua kepada generasi muda agar nilai-nilai yang ada tetap terjaga kelestariannya, sehingga identitas suatu masyarakat tetap lestari. Sedangkn dilihat dari sudut pandang individu, pendidikan merupakan proses pengembangan potensi-potensi yang terpendam dalam setiap individu, sehingga individu tersebut mempunyai kemampuan intelektual yang tinggi dalam interaksi kehidupan sosial masyarakat. Merujuk dua sisi pandangan pendidikan tersebut seyogianya pendidikan di jadikan pijakan konkrit dalam upaya membangun karakter bangsa (nation character building). Sudah saatnya konsep pendidikan modern dan terarah yang sesuai dangan situasi dan kondisi serta kebutuhan masyarakat di terapkan oleh pemerintah.
Disamping itu, pembangunan pada hakekatnya adalah proses perubahan terus-menerus yang merupakan kemajuan dan perbaikan yang mengarah pada tujuan yang ingin dicapai. Pembangunan yang dilaksanakan tersebut ialah merupakan rangkaian gerak perubahan menuju kepada kemajuan dan dalam beberapa hal perubahan itu bahkan merupakan perubahan yang mendasar sifatnya. Artinya, pembangunan itu juga meliputi perubahan konstitusional sebagai dasarnya. Sebagai contoh adalah pembangunan Orde Baru yang berusaha meletakkan kembali pada pancasila secara murni dan konsekuen.
Pada umumnya setiap orang merasa mengerti tentang apa pendidikan itu, akan tetapi apabila kepadanya di tunjukan lebih jauh mengenai arti yang esensial, mengenai dasar dan tujuan serta mengenai berbagai persoalan lain tentang pendidikan itu.

Mengenai pengertian pendidikan itu sendiri dapat kita temukan berbagai definisi, tergantung dari sudut pandang mana kita akan mengkajinya. Pendidikan itu pada dasarnya merupakan suatu perbuatan atau tindakan yang di lakukan dengan maksud agar anak atau orang yang di hadapnya itu akan meningkat pengetahuannya, kemampuannya akhlaknya, bahkan pula seluruh pertandingan.
Mengingat perkembangan zaman yang amat pesat, pendidikan sangatlah berperan penting bagi kelangsungan hidup yang lebih baik dan terarah, bahkan kita sering mempertanyakan bagaimana peran pendidikan dalam pembangunan. Pendidikan berasal dari bahasa latin “ Educare “ yang berarti keluar , pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan kebodohan menuju kecerahan pengetahuan atau dari tidak tahu menjadi tahu. Dalam arti luas pendidikan baik formal atau informal meliputi segala hal yang memperluas pengetahuan manusia tentang dirinya sendiri dan tentang diri mereka.
Dalam kehidupan manusia sangat diperlukan apa yang namanya pendidikan, oleh karena itu biasanya pendidikan itu dilakukan dalam bentuk pembelajaran dalam sebuah sekolah formal maupun informal, seperti SD, SLTP, SLTA bahkan sampai perguruan tinggi. Apabila dalam kehidupan manusia tidak dibarengi dengan pendidikan otomatis kehidupan manusia itu tidak akan terarah dengan baik, tetapi sebaliknya apabila kehidupan manusia dengan dibarengi dengan pendidikan maka kehidupannya pun akan terarah dan menjadi lebih baik.
Sedangkan pembangunan berarti perbaikan untuk menuju ke arah yang lebih maju, perbaikan dari yang belum ada menjadi ada, perbaikan dari yang jelek menjadi baik. Karena pembangunan itu membangun dan memperbaiki.Mengingat hal ini sangat penting untuk di bahas , oleh karena itu kami sebagai penyusun makalah ini akan mengambil judul “ Peran Pendidikan Dalam Pembangunan”. Keunggulan suatu bangsa tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam, melainkan pada keunggulan sumber daya manusia, yaitu tenaga terdidik yang mampu menjawab tantangan-tantangan yang sangat cepat.
Kenyataan ini sudah lebih dari cukup untuk mendorong pakar dan praktisi pendidikan melakukan kajian sistematik untuk membenahi atau memperbaiki sistem pendidikan nasional. Agar lulusan sekolah mampu beradaptasi secara dinamis dengan perubahan dan tantangan itu, pemerintah melontarkan berbagai kebijakan tentang pendidikan yang memberikan ruang yang luas bagi sekolah dan masyarakatnya untuk menentukan program dan rencana pengembangan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing.
Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas SDM.Oleh karena itu, pendidikan juga merupakan alur tengah pembangunan dari seluruh sektor pembangunan.Makalah ini akan membahas mengenai esensi pendidikan dan pembangunan, pembangunan sistem pendidikan nasional, peranan pendidikan dalam pembangunan.

B.   Rumusan Masalah

Ø  Apakah peranan pendidikan dalam bidang pembangunan ekonomi?
Ø  Bagaimanakah peranan pendidikan dalam membangun sumber daya manusia?
Ø  Adakah pangaruhnya pendidikan dalam pembangunan sosial?
Ø  Bagaimana esensi pendidikan dan pembangunan serta titik temunya?
Ø  Apa saja yang di sumbangkan pendidikan pada pembangunan?
Ø  Apa saja masalah yang ada pada pembangunan?
Ø  Bagaimanakah peranan manusia dalam pembanguan?
Ø  Apa itu pembangunan ?



C.   Tujuan

1.      Untuk menambah ilmu pengetahuan
2.      Mengetahui pengertian dari pembangunan secara garis besar.
3.      Mengetahui berbagai permasalahan yang ada pada pembangunan khususnya         pembangunan nasional.
4.      Mengetahui bagaimana peranan manusia dalam pembangunan nasional
5.      Mengetahui bagaimana peranan pendidikan dalam pembangunan sumber daya manusia.
6.      Menjelaskan peranan pendidikan dalam bidang penbangunan ekonomi.
7.      Mendeskripsikan pendidikan dalam membangun









            
          
             BAB II
PEMBAHASAN
2. 1. Peranan Pendidikan Dalam Bidang Pembangunan Ekonomi.
Pendidikan memberi kontribusi secara signifikan terhadap pembangunan ekonomi telah menjadi kebenaran yang bersifat aksiomatik. Berbagai kajian akademis dan penelitian empiris telah membuktikan keabsahannya. Pendidikan bukan hanya melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas, memiliki pengetahuan dan keterampilan serta menguasai teknologi, tetapi juga dapat menumbuhkan iklim bisnis yang sehat dan kondusif bagi pertumbuhan ekonomi. Karena itu, investasi di bidang pendidikan tidak saja berfaedah bagi perorangan, tetapi juga bagi komunitas bisnis dan masyarakat umum. Pencapaian pendidikan pada semua level niscaya akan meningkatkan pendapatan dan produktivitas masyarakat.
Pendidikan merupakan jalan menuju kemajuan dan pencapaian kesejahteraan sosial dan ekonomi. Sedangkan kegagalan membangun pendidikan akan melahirkan berbagai problem krusial: pengangguran, kriminalitas, penyalahgunaan narkoba, dan welfare dependency yang menjadi beban sosial politik bagi pemerintah. dan tiga paradigma yang menegaskan bahwa pembangunan merujuk knowledge based economy tampak kian dominan:
1.       kemajuan ekonomi dalam banyak hal bertumpu pada basis dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.       Hubungan kausalitas antara pendidikan dan kemajuan ekonomi menjadi kian kuat dan solid.
3.       Pendidikan menjadi penggerak utama dinamika perkembangan ekonomi, yang mendorong proses transformasi struktural berjangka panjang.
Untuk meningkatkan pendidikan, pemerintah melakukan upaya pembangunan pendidikan yang memiliki landasan komitmen internasional, sebagai visi bersama berbagai negara di dunia, melalui kesepakatan yang dikenal dengan kesepakatan Dakkar-Senegal tahun 2000. Kesepakatan Dakkar yang diimplementasikan dalam kesepahaman Education for All/EFA. Dakkar tersebut secara parsial telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Education for All, merupakan satu upaya untuk memadukan langkah serta penyamaan persepsi, dan bagian yang tidak terpisahkan dari komitmen global lainnya, yaitu Millenium Development Goals yang disepakati 189 negara anggota PBB.Kesepakatan tersebut menargetkan, pada tahun 2015 telah dilakukan upaya:
1.       Menghilangkan angka kemiskinan absolut dan kelaparan. Targetnya adalah menurunkan hingga separuh jumlah orang yang hidup dengan penghasilan di bawah satu dolar per hari. Dan, menurunkan hingga separuh jumlah orang yang menderita kelaparan.
2.       Memberlakukan pendidikan dasar yang universal. Orientasinya memastikan bahwa anak-anak laki-laki dan perempuan dapat menyelesaikan pendidikan dasar.
3.       Mengembangkan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan. Orientasinya, menghilangkan perbedaan gender di tingkat pendidikan dasar dan menengah pada tahun 2005, dan pada semua tingkatan di tahun 2015.
4.       Menurunkan angka kematian anak. Orientasinya, menurunkan hingga dua pertiga angka kematian anak di bawah usia lima tahun.
5.       Memperbaiki kesehatan maternal. Orientasinya, menurunkan rasio kematian maternal hingga tiga perempat.
6.       Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya. Orientasinya, pertama, menghentikan dan mulai memutarbalikkan percepatan penyebaran HIV/AIDS. Kedua, menghentikan dan mulai memutarbalikkan angka insiden malaria dan penyakit utama lainnya.
7.       Menjamin kesinambungan lingkungan hidup. Orientasinya, pertama, mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan kepada kebijakan negara dan mengembalikan sumber daya lingkungan yang hilang. Kedua, menurunkan hingga separuh jumlah orang yang hidup tanpa akses yang berkesinambungan terhadap air minum yang aman. Ketiga, mendapatkan pencapaian yang signifikan dalam memperbaiki kondisi kehidupan dari sekurang-kurangnya 100 juta orang yang hidup di daerah kumuh, pada tahun 2020.
8.       Membangun kemitraan global untuk pembangunan.
Kesepakatan tersebut di orientasikan kepada:
1.       Mengembangkan lebih jauh prinsip perdagangan terbuka dan sistem finansial yang berdasarkan pada hukum, dapat dimengerti dan tidak diskriminatif. Termasuk di dalamnya komitmen untuk pemerintahan yang baik, pembangunan dan penurunan kemiskinan, baik pada tingkat nasional maupun internasional.
2.       Memberi perhatian pada kebutuhan khusus dari negara yang belum berkembang. Hal ini termasuk pemberlakuan tarif dan akses untuk mendapatkan pembebasan kuota bagi hasil ekspornya; meningkatkan upaya pembebasan utang bagi negara pengutang yang sangat miskin; pembatalan perjanjian utang bilateral; dan pemberian bantuan pembangunan bagi negara-negara yang berkomitmen untuk menurunkan angka kemiskinan.
3.       Memberi perhatian khusus kepada negara berkembang yang terdiri dari kepulauan kecil dan negara yang terkurung oleh daratan.
4.       Mengatasi secara komprehensif masalah utang negara-negara berkembang melalui upaya nasional dan internasional.
5.       Melalui kerja sama dengan negara-negara berkembang secara kooperatif mengembangkan berbagai jenis pekerjaan yang produktif dan bermakna bagi kaum muda.
6.       Melalui kerja sama dengan perusahaan farmasi, menyediakan akses terhadap ketersediaan obat-obatan esensial yang murah di negara-negara berkembang.
7.       Melalui kerja sama dengan pihak swasta, menyediakan berbagai keuntungan teknologi baru khususnya teknologi informasi dan komunikasi

2. 2.  Peranan Pendidikan Dalam Membangun SDM.

Pendidikan pada hakikatnya berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, secara hakiki, pembangunan pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya pembangunan manusia. Upaya-upaya pembangunan di bidang pendidikan, pada dasarnya diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan manusia itu sendiri. Karena pendidikan merupakan hak setiap warga negara, di dalamnya terkandung makna bahwa pemberian layanan pendidikan kepada individu, masyarakat, dan warga negara adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga. Karena itu, manajemen sistem pembangunan pendidikan harus didesain dan dilaksanakan secara terpadu, serta diarahkan pada peningkatan akses pelayanan yang seluas-luasnya bagi warga masyarakat, dengan mengutamakan mutu, efektivitas dan efisiensi.

Upaya pembangunan pendidikan yang dilakukan memiliki landasan komitmen internasional, sebagai visi bersama berbagai negara di dunia, melalui kesepakatan yang dikenal dengan kesepakatan Dakkar-Senegal tahun 2000.Kesepakatan Dakkar yang diimplementasikan dalam kesepahaman Education for All (EFA) meliputi enam komponen penting, yaitu:

1)pendidikan anak usia dini (PAUD)
2) pendidikan dasar
3) pendidikan keaksaraan
4) pendidikan kecakapan hidup (life skill)
5) kesetaraan dan keadilan gender
6) peningkatan mutu pendidikan.

Secara khusus, dalam konteks peningkatan dan pemberdayaan pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan komitmen education for all serta peningkatan kesejahteraan rakyat yang harus disadari, realitas perkembangan pendidikan dewasa ini, berimplikasi luas terhadap kehidupan masyarakat, baik yang terkait dengan masalah kehidupan sosial, budaya, politik maupun ekonomi. Dengan kata lain, kualitas pelayanan pendidikan yang rendah, rendahnya akses masyarakat terhadap pendidikan, buruknya manajemen sistem pendidikan akan menjadi bagian dari problema dalam menghadapi tantangan dan persaingan tersebut.Beberapa konsep peningkatan mutu pendidikan:

Suatu sistem pendidikan itu bermutu, apabila proses belajar mengajar berlangsung secara menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat belajar sebanyak mungkin melalui proses belajar yang berkelanjutan.
Untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan efesien perlu disusun dan dilaksanakan program-program pendidikan nasional sejak tingkat pusat, daerah sampai dengan satuan pendidikan yang mampu membelajarkan peserta didik secara berkelanjutan.
Pada semua jenjang pendidikan, kebijaksanaan peningkatan mutu tetap harus menjadi

sasaran prioritas utama. Berdasarkan suatu prespektif strategi peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan melalui tiga pendekatan sekaligus yaitu:

1.            pendekatan substansi pendidikan
2.            pendidikan teknis pendidikan
3.            pendekatan pengelolaan pendidikan.

Dengan adanya 3 altenatif pendekatan untuk peningkatan mutu pendidikan, maka diharapkan didalam penerapan kebijakan otonomi daerah, akan dapat pula menghasilkan peningkatan mutu pendidikan di daerah. Tentunya hal ini sesuai dengan konsep penerapan otonomi pendidikan sebagimana yang telah ditetapkan melalui peraturan dan perundangan-perundangan yang ada.

2.3       Dimensi Penduduk dalam Pembangunan Nasional.

Ada beberapa alasan yang melandasi pemikiran bahwa penduduk merupakan isu yang sangat strategis dalam kerangka pembangunan nasional.
Berbagai pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut:

1.       Penduduk merupakan pusat dari seluruh kebijakan dan program pembangunan yang dilakukan. Dapat dikemukakan bahwa penduduk adalah subjek dan objek pembangunan. Jadi, pembangunan baru dapat dikatakan berhasil jika mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk dalam arti luas yaitu kualitas fisik maupun non fisik yang melekat pada diri penduduk itu sendiri.
2.       Keadaan penduduk yang ada sangat mempengaruhi dinamika pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah. Jumlah penduduk yang besar, jika diikuti dengan kualitas penduduk yang memadai, akan merupakan pendorong bagi pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, jumlah penduduk yang besar, jika diikuti dengan tingkat kualitas rendah, menjadikan penduduk tersebut hanya sebagai beban bagi pembangunan nasional.
3.       Dampak perubahan dinamika kependudukan baru akan terasa dalam jangka yang panjang. Karenanya, seringkali peranan penting penduduk dalam pembangunan terabaikan. Sebagai contoh, beberapa ahli kesehatan memperkirakan bahwa krisis ekonomi dewasa ini akan memberikan dampak negatif terhadap kesehatan seseorang pada 25 tahun ke depan atau satu generasi.

Mengintegrasikan Kependudukan dalam Perencanaan Pembangunan.
Dalam hal mengintegrasikan dimensi penduduk dalam perencanaan pembangunan daerah maka manfaat paling mendasar yang diperoleh adalah besarnya harapan bahwa penduduk yang ada di daerah tersebut menjadi pelaku pembangunan dan penikmat hasil pembangunan. Itu berarti bahwa pembangunan berwawasan kependudukan lebih berdampak besar pada peningkatan kesejahteraan penduduk secara keseluruhan dibandingkan dengan orientasi pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan. Dalam pembangunan berwawasan kepengufukan, ada suatu jaminan akan keberlangsungan proses pembangunan. Pembangunan berwawasan kependudukan menekankan pada pembangunan local, perencanaan berasal dari bawah (bottom up planning), disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat local, dan yang lebih penting adalah melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan. Sebaliknya, orientasi pembangunan pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan membawa pada peningkatan ketimpangan pendapatan. Industrialisasi dan liberalisasi yang terlalu cepat memang akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi sekaligus juga meningkatkan jumlah pengangguran dan setengah menganggur, sebagaimana yang terlihat selama ini di Indonesia.
Demikian pula dalam pertumbuhan ada yang dinamakan dengan limit to growth. Konsep ini mengacu pada kenyataan bahwa suatu pertumbuhan ada batasnya. Ada beberapa ciri kependudukan Indonesia pada masa depan yang harus dicermati dengan benar oleh para perencana pembangunan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.
Beberapa ciri penduduk pada masa depan adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan yang meningkat.
2. Peningkatan kesehatan.
3. Pergeseran usia.
4. Jumlah penduduk perkotaan semakin banyak.
5. Jumlah rumah tangga meningkat, struktur semakin kecil.
6. Peningkatan intensitas mobilitas.
7. Tingginya pertumbuhan angkatan kerja.
8. Perubahan lapangan kerja.

2. 4    Esensi Pendidikan Dan Pembangunan Serta Titik Temunya

Status pendidikan dan pembangunan masing-masing dalam esensi pembangunan serta antara keduanya

1.       Pendidikan merupakan usaha ke dalam diri manusia sedangkan pembangunan merupakan usaha keluar dalam diri manusia.
2.       Pendidikan menghasilkan sumber daya tenaga yang menunjang pembangunan dan hasil pembangunan dapat menunjang pendidikan (pembinaan, penyediaan saran, dan seterusnya)

2. 5   Sumbangan Pendidikan Pada Pembangunan

Kita tidak bisa memungkirinya bahwa sumbangn pendidikan pada pembangunan sangatlah besar, meskipun hasilnya tidak bisa kita lihat dengan segera. Tapi ada jarak penantian yang cukup lama antara proses dimulainya usaha dengan hasil yang ingin dicapai
Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat dari berbagai segi, diantaranya, segi sasaran, lingkungan, jenjang pendidikan, dan pembidangan kerja.

1. Segi Sasaran Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Jadi tujuan citra manusia yang dapat menjadi sumber daya pembangunan yang manusiawi.

2. Segi Lingkungan Pendidikan

Klasifikasi ini menunjukkan peran pendidikan dalam berbagai lingkungan atau sistem. Lingkungan keluarga(pendidikan informal), lingkungan sekolah (pendidikan formal), lingkungan masyarakat (pendidikan nonformal), ataupun dalam sistem pendidikan prajabatan dan dalam jabatan.

3. Segi Jenjang Pendidikan

Jenjang pendidikan meliputi pendidikan dasar (basic education), pndidikan lanjutan, menengah, dan pendidikan tinggi.


4. Segi Pembidangan Kerja atau Sektor Kehidupan

Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan meliputi bidang ekonomi, hukum, sosial politik, keuangan, perhubungan, komunikasi, pertanian, pertambangan, pertahanan, dan lain-lain.

2.6  Masalah Pembangunan.
1.      Dualisme kepemimpinan / pengaturan
Dualisme adalah ajaran atau aliran/faham yang memandang alam ini terdiri atas dua macam hakekat yaitu hakekat materi dan hakekat rohani. Dualisme pengaturan adalah pengaturan sistem pada Negara Indonesia yang bersifat dualisme sehingga mengakibatkan keterhambatnya pembangunan di Indonesia. Dualisme kepemimpinan yang sesungguhnya tidak dikehendaki dalam alam demokrasi. Tugas dan kewenangan pemerintahan yang mengatur urusan publik, seperti sistem politik dan birokrasi pemerintahan, penegakan hukum, keuangan dan moneter, sistem pertahanan dan keamanan adalah urusan publik yang tidak kebal dari pengawasan institusi demokrasi.
2.      Kependudukan dan Kemiskinan
Kependudukan di Indonesia tidak merata sehingga kepadatan di beberapa kota besar sangat mempengaruhi pembangunan. Dengan kepadatan penduduk tersebut maka persaingan untuk mencari lapangan kerja sangat sulit dan mengakibatkan pengangguran dan Kemiskinan.
Dampak pengangguran terhadap pembangunan nasional dapat dilihat melalui hubungan antara pengangguran dan indikator-indikator berikut ini:
a.       Pendapatan Nasional dan Pendapatan per Kapita
Upah merupakan salah satu komponen dalam penghitungan pendapatan nasional. Apabila tingkat pengangguran semakin tinggi, maka nilai komponen upah akan semakin kecil. Dengan demikian, nilai pendapatan nasional pun akan semakin kecil.
Pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk. Oleh karna itu, nilai pendapatan nasional yang semakin kecil akibat pengangguran akan menurunkan nilai pendapatan per kapita.
b.      Beban Psikologis
Semakin lama seseorang menganggur, semakin besar beban psikologis yang harus ditanggung. Secara psikologis, orang yang menganggur mempunyai perasaan tertekan, sehingga berpengaruh terhadap berbagai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Dampak psikologis ini mempunyai efek di mana secara sosial, orang menganggur akan merasa minder karena status sosial yang tidak atau belum jelas.
c.       Biaya Sosial
Dengan semakin besarnya jumlah penganggur, semakin besar pula biaya sosial yang harus dikeluarkan. Biaya sosial itu mencakup biaya atas peningkatan tugas-tugas medis, biaya keamanan, dan biaya proses peradilan sebagai akibat meningkatnya tindak kejahatan.
d.      Penerimaan Negara
Salah satu sumber penerimaan negara adalah pajak, khususnya pajak penghasilan. Pajak penghasilan diwajibkan bagi orang-orang yang memiliki pekerjaan. Apabila tingkat pengangguran meningkat, maka jumlah orang yang membayar pajak penghasilan berkurang. Akibatnya penerimaan negara pun berkurang.
3.      Iklim dan Georafis

Iklim di Indonesia adalah tropis dan geografisnya berupa kepulauan, sehingga sulit untuk pemerintah melakukan pemerataan pembangunan dan ditambahlokasi pulau-pulau berjarak cukup jauh. Negara Indonesia beriklim tropis sehingga sangat mudah untuk melakukan kegiatan pertanian, karena banyak penduduk Indonesia yang melakukan pertanian sehingga pembangunan menjadi sulit.
4.      Pemerataan pembangunan

Pemerataan pembangunan di Indonesia masih cukup labil, karena banyak faktor yang mempengaruhinya sehingga pembangunan di Indonesia tidak merata. Akibatnya masih banyak beberapa daerah yang belum mendapatkan infrastruktur yang memadai, diantaranya: air bersih, lisrik, pendidikan ,dan lapangan pekerjaan. Akibat dari tidak meratanya pembangunan sangat banyaknya kemiskinan di Indonesia.

2.7   Peranan Pendidikan dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia.

Dalam meningkatkan manusia sebagai makhluk individu yang berpotensi fisik dan nonfisik, dilaksanakan dengan pemberian pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Proses tersebut berlangsung dalam jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.John Vaizei dalam bukunya Education in the Modern World (1965) mengemukakan peranan pendidikan sebagai berikut :
      
1.     Melalui lembaga mengemukakan peranan pendidikan tinggi dan lembaga riset memberikan gagasan-gagasan dan teknik baru..
2.     Melalui sekolah dan latihan-latihan mempersiapkan tenaga kerja terampil berpengetahuan.
3.       Penanaman sikap.

Dalam menghadapi perubahan masyarakat yang terus menerus dan berjalan secara cepat manusia dituntut untuk selalu belajar dan adaptasi dengan perkembangan masyarakat sesuai dengan zamannya. Dengan perkataan lain manusia akan menjadi ”pelajar seumur hidup”. Untuk itu sekolah berperan untuk mepersiapkan peserta didiknya menjadi pelajar seumur hidup yang mampu belajar secara mandiri dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang ada di sekolah maupun di luar sekolah. Menurut Moedjiono dalam buku dasar-dasar Kependidikan (1986), mengemukakan bahwa aktivitas belajar dalam rangka menghadapi perubahan-perubahan yang cepat di dalam masyarakat menghendaki:
1.      kemampuan untuk mendapatkan informasi,
2.      keterampilan kognitif yang tinggi,
3.      kemampuan menggunakan strategi dalam memecahkan masalah,
4.      kemampuan menentukan tujuan yang ingin dicapai,
5.      mengevaluasi hasil belajar sendiri,
6.      adanya motivasi untuk belajar, dan
7.      adanya pemahaman diri sendiri.

Dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya, diharapkan pendidikan dapat memberi sumbangan dalam bentuk:
1.      Pembinaan mental Pancasila seperti memberikan pelajaran tentang nilai-nilai pancasila sejak dini.
2.      Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa seperti upacara bendera setiap hari senin dan hari-hari besar lainnya.
3.      Pembinaan ketahanan nasional seperti mengikuti menwa(resimen mahasiswa).
4.      Pembinaan rule of law yang berarti berbuat atas dasar hukum yang berlaku.
5.      Pembinaan hak-hak asasi manusia.
6.      Pembinaan hidup rasional, efektif dan produktif.
7.      Pembinaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.8  Pengertian Pembangunan

Pembangunan berarti perbaikan untuk menuju ke arah yang lebih maju, perbaikan dari yang belum ada menjadi ada, perbaikan dari yang jelek menjadi baik. Karena pembangunan itu membangun dan memperbaiki. Dalam pengertian ini berarti setiap orang pasti berkeinginan untuk melakukan pembangunan baik bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat dan negara.

Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia maka landasan pelaksanaan pembangunan nasional Pancasila dan UUD 1945.

Pembangunan nasional bertujuan untuk menjadikan satu masyarakat yang adil dan makmur yang merata bermaterial maupun spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara kesatuan republik Indonesia yang merdeka , berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana berkehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib, dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka bersahabat tertib dan tenteram.













  BAB III 
                 KESIMPULAN


A.     Kesimpulan

Pembangunan pada hakekatnya adalah proses perubahan terus-menerus yang merupakan kemajuan dan perbaikan yang mengarah pada tujuan yang ingin dicapai. Dalam pelaksanaan pembangunan berdasarkan pada asas manfaat, asas usaha bersama dan kekeluargaan, asas demokrasi, asas adil dan merata, asas perikehidupan dalam keseimbangan, asas kesadaran hukum, dan asas kepercayaan pada diri sendiri.Ada beberapa masalah dalam pembangunan, yakni:
1.    Dualisme kepemimpinan / pengaturan
2.    Kependudukan dan Kemiskinan
 3.      Iklim dan Georafis.
 4.      Pemerataan pembangunan.

Pendidikan berasal dari bahasa latin “ Educare “ yang berarti keluar , pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan kebodohan menuju kecerahan pengetahuan atau dari tidak tahu menjadi tahu, pembangunan berarti perbaikan untuk menuju ke arah yang lebih maju, perbaikan dari yang belum ada menjadi ada, perbaikan dari yang jelek menjadi baik. Karena pembangunan itu membangun dan memperbaiki.Setelah dibahas dalam bab sebelumnya maka kami sebagai penulis akan mengambil kesimpulan,bahwa peran pendidikan dalam pembangunan itu sangatlah berkesinambungan (penting) karena pembangunan tidak akan terjadi apabila proses pendidikan tidak berjalan, begitu pula sebaliknya apabila pendidikan berjalan dengan baik otomatis pembangunan pun akan berlangsung dengan sendirinya.

B.     Daftar Pustaka

·         Abdulsyani 1994. Sosiologi, sistematika, teori dan terapan, Jakarta : Bumi Aksara.
·         Hartini, G. Kartasa Poetra – 1992- Kamus Sosiologi dan kependudukan Jakarta : Bumi Aksara.
·         Kremers , L.J.B.G. Kartasa Poetra . 1987 . Sosiologi Umum Jakarta Bumi Aksara.
·         Saaputra M. Nata. 1983 Pengantar Sosiologi Yogyakarta : Multi Aksara
·         Soekanto Soejono . 1987 Sosiologi Suatu pengantar Jakarta : Raja Wali.
·       Buchori, Mochtar. 1994. Spektrum Problematika Pendidikan di Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana.
·         Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
·         At-Tahir, Poetra. 2013. “Pendidikan dan Pembangunan Nasioanal”.