Sabtu, 16 Januari 2016

Biografi Joko Widodo


Biografi Joko Widodo



Ir. H. Joko Widodo yang lahir di Surakarta, 21 Juni 1961 lebih dikenal dengan nama julukan Jokowi adalah pengusaha mebel dan Beliau merupakan Walikota Surakarta (Solo) selama dua kali masa bakti 2005-2015. Dalam masa jabatannya, ia diwakili F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil walikota. Ketika itu, dia dicalonkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Tahun 2012 ini, Beliau bersama dengan Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M. (Ahok) menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dan selanjutnya menjadi Presiden Indonesia bersama wakilnya Jusuf Kalla.

Biodata Jokowi - Joko Widodo :

Nama Populer : Jokowi
Nama Lengkap : Ir. Joko Widodo
Lahir : Surakarta, 21 Juni 1961
Partai politik : PDI Perjuangan
Istri : Ny. Hj. Iriana Joko Widodo
Anak: Gibran Rakabumi Raka, Kahiyang Ayu, Kaesang Pangerap
Agama : Islam - Hobby : Penikmat musik rock
PENDIDIKAN JOKOWI   :

- SMP Negeri 1 Surakarta
- SMA Negeri 6 Surakarta
- Universitas Gajah Mada (UGM) Fakultas Kehutanan

 KARIR JOKOWI :  

- Walikota Surakarta (2005-2012)
- Gubernur Jakarta (2012-2014)
- Presiden Republik Indonesia (2014-Sekarang)
- Pengusaha mebel dan pertamanan

 PENGHARGAAN JOKOWI :   

- Bintang Jasa Utama - Presiden Republik Indonesia
- Piala Citra Bhakti Abdi Negara (2008-2009-2010) - Presiden Republik Indonesia
- Agent of change Kemandirian - Dompet Dhuafa
- Democracy Award: Manusia Bintang - RMOL
- Decade Award: Rising Leader - Men's Obsession
- E-government - Kemkominfo
- Adiupaya Puritama - Kemenpera
- Best City Award - Delgosea
- Pengendali inflasi - Bank Indonesia
- Tata ruang kedua terbaik se-Indonesia - Kementrian PU
- Top 50 Leaders dari Fortune
- Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan - Kemennaker
- Bung Hatta Anti Corruption Award - Meutia Hatta
- Anti Gratifikasi - KPK
- Program Perlindungan Anak - UNICEF Tahun 2006
- Walikota No.3 Terbaik Dunia - The City Mayors Foundation
- Social Media Award - Majalah Marketing & Frontier Consulting Group
- 10 Tokoh Pilihan Tahun 2008 - Tempo
- Tokoh Pluralis Tahun 2013 - dari Lembaga Pemilih Indonesia
- Tokoh Seputar Indonesia Tahun 2013 - Anugerah Seputar Indonesia
- Good Governance Award (20 September 2012) - Soegeng Soerjadi
- Pencapaian target MDGs Untuk program KJP dan KJS - Bappenas
- Pangripta Nusantara Utama - Bappenas
- Nominasi World Mayor Tahun 2012

Profil Presiden RI lainnya:

- Soekarno - Presiden RI Pertama
- Soeharto - Presiden RI ke-2
- BJ. Habibie - Presiden RI ke-3
- Abdurrahman Wahid - Presiden RI ke-4
- Megawati Soekarnoputri - Presiden RI ke-5
- Susilo Bambang Yudhoyono - Presiden RI ke-6

Jokowi kecil sempat merasakan pahitnya kehidupan saat rumahnya tergusur. Rumah petak sekaligus tempat usaha kayu ayahnya di daerah Cinderejo Lor, digusur dan dijadikan pusat jasa travel. Sang bunda menuturkan bahwa Jokowi kecil adalah sosok pendiam, namun pandai bergaul. Jokowi sebagai orang yang selalu mengalah untuk menghindari pertengkaran. Sikap tersebut diwarisi dari kedua orangtuanya yang selalu mengajarkan makna ikhlas dan bertanggung jawab.

Jokowi selalu berjalan kaki menuju sekolahnya, disaat temanya bersepeda ontel. Kala itu sekolah tidak terlalu jauh dari rumah dan cukup berjalan kaki. Bakti kepada orangtua ditunjukkan lewat sikap juga sejumlah prestasi. Saat menjadi Walikota Solo hingga menjadi Gubernur DKI Jakarta, orang tidak pernah menyangka perjalanan hidup Joko kecil anak tukang kayu itu kini menjadi orang nomor satu di Indonesia.

Setelah lulus SMA kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada lulus tahun 1985, dirinya merantau ke Aceh dan bekerja di salah satu BUMN. Ia kembali ke Solo dan bekerja di Perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan, CV. Roda Jati. Tahun 1998 dirinya memulai berbisnis sendiri bermodal dari pengalaman yang dimiliki. Dengan kerja keras, ketekunan dan keuletan, akhirnya Jokowi berhasil mengembangkan bisnisnya dan menjadi seorang eksportir mebel.

Pada tahun 2005 Jokowi memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Walikota Solo bersama partai politik PDI Perjuangan. Banyak yang meragukan kemampuan pria yang berprofesi sebagai pedagang mebel dan taman ini bahkan hingga saat terpilih menjadi Walikota Solo. Selama kepemimpinannya, Solo banyak mengalami kemajuan oleh gebrakan progresif dilakukannya. Ia banyak mengambil contoh pengembangan kota-kota di Eropa yang sering ia kunjungi dalam rangka perjalanan bisnisnya.

Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi Organisasi Kota-kota Warisan Dunia pada bulan Oktober 2008. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran. Oleh Majalah Tempo, Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh 2008"Sukses di dunia bisnis, lalu ayah ketiga anak ini mencoba terjun kedunia politik dengan memakan kendaraan Partai Indonesia Demokrasi Perjuangan (PDIP). Posisi menjadi walikkota Solo pun dengan mudah ia dapatkan sampai terpilih sebanyak dua kali.
Di masa kepemimpinannya selama di Solo, terjadi banyak perbedaan penilaian tentang kesuksesannya. Ada yang menyatakan bahwa Jokowi sukses dalam menjadi penguasa kota Solo, namun ada juga yang mengatakan bahwa kesuksesan Jokowi hanyalah pencitraan saja. Salah satu yang menjadi sorotan adalah Data dari BPS juga menunjukkan angka kemiskinan di Solo naik saat Jokowi menjadi walikota Solo.

Namun publik lebih banyak yang mengenal Jokowi sebagai orang yang sukses dalam memimpin kota Solo. Hal ini terjadi karena media yang begitu massif dalam memberitakan atau mencitrakan Jokowi sehingga dengan penuh percaya diri ia maju menjadi kandidat Gubernur DKI Jakarta dan berhasil mengalahkan pesaingnya. Jokowi maju berpasangan dengan Basuki Thahya Purnama (Ahok) yang menjadi wakilnya.Inilah politik, dimana belum genap kepemimpinan ia dalam 5 tahun, Jokowi pun mencalonkan diri menjadi Calon Presiden (Capres) Republik Indonesia berpasangan dengan Jusuf Kalla sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) untuk periode 2014-2019. Selanjutnya kedua pasangan ini dikenal dengan pasangan Jokowi-JK yang bertanding dengan pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang dikenal dengan Prabowo-Hatta.Sebagian rakyat Jakarta ada yang merasa dibohongi oleh Jokowi karena pencalonannya sebagai Capres. Janji-janjinya ketika kampanye sewaktu Calon Gubernur (Cagub) tidak di tunaikannya dengan baik. Sehingga Kota Jakarta pun tidak ada kemajuan dan perkembangannya. (Baca kegagalan Jokowi di Jakarta). Masalah kemacetan dan banjir yang menjadi produk politiknya dulu nyaris tidak berjalan, kini macet dan banjir masih menghiasai kota Jakarta.Dalam hal anggaran pun, Jokowi dinilai oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terindikasi mengalami kebocoran yang tidak sedikit jumlahnya. Selain itu, janji Jokowi yang menaikan upah buruh juga di nilai gagal, karena masih banyak perusahaan yang tidak menggaji buruh sesuai peraturan yang berlaku. Klaim Jokowi yang mengaku bahwa ia berhasil menaikan gaji Upah Minimun Provinsi (UMP) Jakarta pun menuai kecaman Kekecewaan rakyat Jakarta terus bermunculan, seperti Jakarta yang di zaman Gubernur Foke selalu mendapat penghargaan Adipura, kini di masa Jokowi memimpin selama dua tahun nyaris tidak dapat.Belum lagi program Kartu Jakarta Sehat dan Jakarta Pintar yang juga menimbulkan masalah-masalah baru. Ditambah lagi kasus bus Transjakarta yang diduga terjadi praktek korupsi dan dalam kasus tersebut Jokowi dinilai tidak berani melaporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal ini semakin meyakinkan publik bahwa kuat dugaan ada indikasi Jokowi pun terlibat dalam dugaan korupsi bus TransJakarta Biar adil, silahkan baca artikel ini, prestasi dan kegagalan Jokowi dalam memimpin DKI Jakarta disini.Dengan banyaknya kegagalan Jokowi dalam memimpin kota Jakarta, maka banyak rakyat Indonesia yang pesimis ia akan memenangkan pertarungan Pemilihan Presiden 2014. Rakyat lebih senang jika ia tetap menjadi Gubernur saja dan menyelesaikan banyak hutangnya yang belum selesai dan belum dikerjakan.Namun hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tanggal 22 Juli 2014 menetapkan Jokowi dan Jusuf Kalla menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019 dengan perolehan suara 53,15%.

Jokowi dan Media : 

Ada indikasi bahwa media yang selalu mencitrakan Jokowi adalah media yang memang berpihak atau pro Jokowi, agar segala kelemahan Jokowi tidak di publikasikan kepada publik. Namun hanya kinerjanya yang dianggap bagus atau baik yang di expose.
Metro TV adalah salah satu media yang dinilai pro Jokowi, hal ini karena Metro TV ownernya Surya Paloh yang ternyata adalah bagian dari partai koalisi pendukung Jokowi, partai Nasional Demokrat (Nasdem).Belum lagi di jaringan media cetak yang sudah dikondisikan untuk selalu mencitrakan sosok Jokowi. Lalu Sosial Media seperti Facebook dan Twiter pun begitu rapi dalam mencitrakan sosok Jokowi. Facebook pernah menampilkan iklan Jokowi di halaman depan, yang jika dirupiahkan, maka dana yang dibutuhkan sekitar 8 miliar/ hari  Sedangkan di twiter, tren Jokowi sebagai capres selalu masuk trending topic, rupanya di duga itu hanya rekayasa saja, kebanyakan adalah akun palsu

sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar